Minggu, 10 Februari 2019

Bagaimana Gatra Aksara Nusantara Berfikir?



New Block Letters (Aksara Nusantara), Standard Javanese Stones Letters (Aksara Kawi), Cursive Script - Longhand - Standard Javanese Calligraphy Handwriting (Aksara Carakan). tulisan dokter itu Shorthand..

Aksara kita sejajar dengan aksara dunia bahkan latin, bukan aksara kaleng-kaleng!

dan merupakan Aksara Turunan Brahmi Paling Lengkap yang memiliki Block Letters dan Cursive Letters terindah dan tersempurna, Devanagari lewat...

Hasil Pemikiran: Wahyu R. Soemitra Wijaya

Rabu, 06 Februari 2019

Gatra Aksara Nusantara Hasil Kajian Baru di Nusantara


Gatra Aksara Nusantara itu adalah kajian aksara secara modern, anda bisa membedakan mana Sans-Serif (Block Letter) dan mana yang Cursive (Standard Calligraphy Handwriting), ini adalah hal baru dalam keaksaraan di nusantara, jadi wajar ada akal yang belum bisa mencerna.
bahkan dalam kajian selanjutnya: akan ditemukan Shorthand, apakah Lontara, Lampung, Rencong, batak?

Sans-serif letterforms in ancient Etruscan on the Cippus Perusinus

Cursive in English letter from 1894
Sumber Gambar:

Kamis, 31 Januari 2019

Pandangan Umum Alphabet Nusantara



Alphabet Nusantara dinamakan demikian karena ini aksara asli dan pertama dibuat di Nusantara yang sejarah pemakaiannya juga hampir seluruh Nusantara, yang masih terdokumentasi dengan baik, lengkap, dan terbaca. yang bisa menyamainya penggunaannya di Nusantara adalah Aksara Pallawa dari India bagian selatan, Abjad Arab dari Jazirah Arab, dan Abese Latin dari Eropa namun ketiganya itu hanya pinjam pakai dengan memodifikasi beberapa huruf agar bisa digunakan untuk menulis bahasa lokal, selebihnya sama. Alphabet Nusantara merupakan aksara hasil pembakuan dari Aksara Jawa Kuno (Kavi Script) yang dikenal pertama kali dalam Prasasti Dinoyo yang tertanggal 680 Saka atau 760 Masehi dan juga sebagai penyederhanaan bentuk Aksara Carakan, dengan memilih bentuk dan sandangan yang mudah dibedakan, dikemas dalam mode berbasis horizontal, dan dalam praktiknya Alphabet Nusantara ditulis menggunakan sepasi, simbol-simbol internasional, dan menganut tiga sistem tulis yaitu:

  1. Sistem Tulis Abjadiyah, dimana ngalagena sebagai konsonan kecuali huruf W sebagai konsonan dan juga pemokal O dan U, Y sebagai konsonan dan pemokal I dan E, dan A sebagai pemokal A, ketiga huruf tersebut digunakan hanya jika diperlukan agar kata terbaca dengan baik, ditulis tanpa menggunakan diakritik;
  2. Sistem Tulis Romaniyah, dimana sandangan sebagai vokal non-mandiri dan ngalagena sebagai konsonan, Wulu untuk Vokal I, Suku untuk Vokal U, Taling untuk Vokal È, Pepet untuk Vokal Ê, Tarung untuk Vokal A, dan Taling-Tarung untuk Vokal O, dll;
  3. Sistem Tulis Brahmiyah, dimana setiap ngalegena sudah melekat bunyi A, termasuk Aksara Swara A juga sudah melekat bunyi A. dimana untuk mengubah bunyinya menggunakan sandangan Wulu untuk Vokal I, Suku untuk Vokal U, Taling untuk Vokal È, Pepet untuk Vokal Ê, Tarung untuk Vokal A, Taling-Tarung untuk Vokal O, dll. untuk menghilangkan bunyinya sehingga menjadi konsonan menggunakan Tudhung.


Bagi pengguna tidak akan kesulitan untuk membedakan sistem tulis yang digunakan si penulis, karena pembaca akan mudah dan cepat menyesuaikan dengan melihat karakteristiknya.

Alphabet Nusantara memiliki pandangan:

  1. Pembakuan tulisan (Wawaton/Paugeran) hanya dilakukan secara resmi oleh negara pengguna dan Wawaton lama otomatis tidak berlaku lagi jika sudah ada Wawaton baru yang menggantikannya dalam negara tersebut, Wawaton lama tentu dapat dipelajari terbatas hanya oleh orang yang berkepentingan saja;
  2. Walaupun tidak memiliki Wawaton Alphabet Nusantara tetap dapat digunakan dengan mengikuti Standar Gatra Aksara Nusantara yang menyediakan tabel huruf dan sandangan a sampai z yang dapat digunakan sebagaimana mestinya;
  3. Wawaton, Paugeran, atau pembakuan tulisan harus mengikuti Gatra Aksara Nusantara bukan sebaliknya, sehingga bentrokan penggunaan huruf dan sandangan tidak akan terjadi;
  4. Gunakanlah Gatra Aksara Nusantara sesuai kebutuhan dan keperluannya masing-masing. Enjoy Your Aksara!

Selasa, 15 Januari 2019

Karena Kenyataan Itu Pahit :D


Jika Tibet punya versi tulis tangan Gyuk Yig dan Ume, dan Hebrew memiliki versi Ktav Ivri Rahut, dimana bentuk implementasi hurufnya berbeda dengan standarnya, karena dulunya dipahat di batu lalu berganti goresan pena tentu sulit untuk membentuk huruf block sesuai aslinya yang kaligrafis tebal tipis dan huruf blok yang sulit diajak menulis cepat, bahkan latin juga begitu, Aksara Nusantara juga ada, dalam tulis tangannya memiliki tiga cara: (1) Nusantara dimana Cakra tetap melingkar, yang lain sama; (2) Kawi, dan (3) Carakan.

- Selamat Mencoba -


Gagrag Wijaya: Teknik Menulis Aksara Nusantara


Gagrag Wijaya merupakan gaya tulisan tangan Wahyu R. Soemitra Wijaya, yang menjadi salah satu teknik menulis Aksara Nusantara yang berlaku untuk semua huruf:

  1. Dimulai dari sudut kiri atas menuju ke bawah dan terus menyambung ke arah kanan sekalian lengkungan jika ada.
  2. Lalu diikuti dengan baris paling atas dan sekalian lengkukannya jika ada.
  3. Lalu diikuti dengan baris tengah dan menyambung ke arah bawah jika ada.

Rabu, 19 Desember 2018

Siapa Bilang Aksara Nusantara Tidak Punya Pasangan?



Translitterasi:

Aksara Nsuantara
|| Siapa bilang Aksara Nusantara tidak punya aturan? sebenarnya Dia hanya mengajarkan dasar-dasar aksara, masalah hidupmu, kamu lebih paham, gunakan akal dan pikiranmu jangan modal mrempeng --
|| Siapa bilang Aksara Nusantara tidak punya pasangan? pasangan Aksara Nusantara itu diletakan di samping, tidak di atas tidak di bawah, tidak "subscript" tidak "superscript", Dia pakai sandangan sebagai tanda kalau sudah jadian, ciye... ciye... --

Aksara Nusantara berpedoman pada Gatra Aksara Nusantara.

Mengapa Aksara Nusantara Melakukan Update?



Transliterasi:
Aksara Nusantara
|| Aksara Nusantara seperti aplikasi android ya, ada versi "Update-Nya". sebenarnya semua aksara yang masih aktif digunakan akan terus diperbaharui tak terkecuali Alfabet Latin --
|| Perubahan dimaksud bukan hal "Foundamental" namun hanya memperbahiki gaya yang sesuai, karena perubahan sistem tulis dan dalam (Horizontal Based) tentu perlu pengalaman yang lebih untuk mencari gaya huruf (red. tentu dengan sandangan dan tanda bacanya) yang tepat dan yang direkomendasikan --

Aksara Nusantara Adalah Simplified Aksara Carakan dan Kawi sekaligus, artinya tidak ada perubahan dalam hal foundamental (dasar) karena menjaga kesinambungan pewarisan aksara.